Bupati Sragen Inspeksi Kasus Keracunan Massal di Gemolong, Distribusi Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara

MediaPenaNews.net – Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di wilayah Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, memicu reaksi cepat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) langsung melakukan inspeksi ke Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri 1 Gemolong pada Selasa (12/8/2025).Pemerintah juga segera mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan penyebab pasti insiden ini. Dugaan sementara masih terbuka lebar, apakah masalah terdapat pada bahan baku, proses penyajian, atau tahapan pengolahan makanan.

Sampel Menu Dikirim ke Laboratorium

Bupati Sigit menjelaskan bahwa sampel yang dikirim ke laboratorium adalah menu makan bergizi gratis tanggal 11 Agustus 2025. Menu tersebut terdiri dari nasi kuning, telur suwir, orek tempe, timun, dan susu kotak.
“Menu tanggal 11 (yang dikirim ke laboratorium) ada nasi kuning, telur suwir, orek tempe, timun, dan susu kotak. Jadi ada lima,”Sigit Pamungkas, Bupati Sragen
Ia menegaskan bahwa pemeriksaan laboratorium akan menentukan titik masalah. “Kita lihat dulu, tidak bisa langsung membuat kesimpulan. Intinya, program makan bergizi gratis harus lebih ketat dan higienis demi keamanan siswa,” tambahnya.

Pengawasan Sudah Ada, Tapi Tetap Terjadi

Menurut Bupati Sigit, sistem makan bergizi gratis sebenarnya sudah memiliki petugas pengawas yang bertugas memantau proses pengadaan hingga distribusi makanan. Namun, kejadian ini membuktikan perlunya evaluasi menyeluruh.
“Pencegahan itu sudah build-in di dalam sistem pengadaan makan bergizi gratis. Nah, inilah yang sedang kita cari kenapa ada kejadian seperti ini,”Sigit Pamungkas, Bupati Sragen

Catatan Kebersihan di SPPG

Inspeksi ke SPPG Mitra Mandiri 1 Gemolong menemukan beberapa catatan, terutama di sektor kebersihan. Bupati menyebut bahwa meskipun dapur dan proses masak relatif baik, ada area yang memerlukan perbaikan.
“Kalau sejauh yang kita lihat, memang harus ada beberapa yang dirapikan. Di bagian pembersihan alat-alat itu yang perlu diperhatikan. Tapi secara umum bagus,”Sigit Pamungkas, Bupati Sragen

Kebijakan Penghentian Distribusi Sementara

Merespons insiden ini, Pemkab Sragen akan berkomunikasi dengan pihak penyedia makan bergizi gratis untuk menghentikan sementara distribusi hingga penyebab keracunan diketahui. Koordinasi juga dilakukan dengan TNI melalui Dandim, serta pelaporan ke pusat penyelenggara program.

Bukan Kejadian Luar Biasa

Bupati memastikan bahwa meskipun kejadian ini melibatkan banyak korban, belum ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Penentuan status akan bergantung pada hasil investigasi penyebab keracunan.
“Ini harus dilihat case by case, penyebabnya apa. Apakah generik atau spesifik. Belum KLB. Yang penting kita pastikan kondisi korban aman,”Sigit Pamungkas, Bupati Sragen

Pentingnya Pengawasan Makanan Sekolah

Kejadian di Gemolong menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat dalam penyediaan makanan untuk anak sekolah. Program makan bergizi gratis memiliki peran besar dalam mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar siswa, tetapi risiko kontaminasi harus ditekan seminimal mungkin.Pengawasan tidak hanya pada tahap pengolahan di dapur, tetapi juga pada penyimpanan, transportasi, hingga distribusi di sekolah. Setiap titik rawan perlu diawasi untuk memastikan standar higienitas terpenuhi.Dengan evaluasi menyeluruh, Pemkab Sragen berharap kejadian serupa tidak terulang, dan program makan bergizi gratis tetap menjadi solusi penting bagi kesejahteraan siswa di daerah tersebut.Laporan: Tim MediaPenaNews.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *