Gema Dakwah Berkemajuan PCM Ajibarang Menggema di Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah

Banyumas, mediapenanews.net ~ Udara sejuk Dusun Karangkemiri, Desa Banjarsari, Ajibarang, Banyumas, pagi itu berubah hangat oleh semangat ribuan jamaah. Halaman dan jalan desa padat oleh warga Muhammadiyah dan masyarakat umum yang berduyun-duyun menghadiri Pengajian Akbar Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ajibarang. Acara yang berlangsung di kompleks Perguruan Muhammadiyah–‘Aisyiyah Banjarsari ini menghadirkan tokoh nasional, Buya Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag., M.M., Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI, Sabtu (1/11/2025/10 Jumadil Awal 1447 H).

Suasana Haru dan Syukur Panitia
Ketua Panitia, H. Maryono, M.Pd., menyampaikan sambutan dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca di hadapan lebih dari 2.000 jamaah. “Kami bersyukur dan bangga atas kehadiran Buya. Ini kehormatan besar bagi PRM Banjarsari sebagai tuan rumah pembuka rangkaian Semarak Milad Muhammadiyah ke-113 PCM Ajibarang,” ujarnya penuh haru.
Maryono mengenang perjalanan PRM Banjarsari yang berdiri sejak 2017 dan kini tumbuh menjadi salah satu pusat amal usaha Muhammadiyah di Banyumas bagian barat.

Ia menyebut Banjarsari menjadi saksi sejarah karena dua tokoh penting PP Muhammadiyah pernah hadir di sana. “Pertama, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. (Sekretaris Umum sekaligus Menteri Dikdasmen RI), saat peletakan batu pertama Pesantren ABK Al-Walidah pada April lalu. Dan hari ini, Buya Dr. H. Anwar Abbas (Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI) hadir menyempurnakan kebahagiaan kami,” tuturnya.

Maryono juga menguraikan kiprah nyata amal usaha Muhammadiyah di Banjarsari: mulai dari PKBM Tunas Taqwa, lembaga pendidikan kesetaraan tertua di Banyumas, Pondok Pesantren Al-Mumtazah, Pesantren ABK Al-Walidah, hingga SLB ‘Aisyiyah Al-Walidah yang menjadi model pesantren inklusif bagi anak berkebutuhan khusus. “Semoga semua ini menjadi amal jariyah dan bukti nyata semangat berkemajuan Muhammadiyah dari Banjarsari untuk Indonesia,” ujarnya menutup sambutan.

Komitmen PCM Ajibarang: Dakwah yang Mandiri dan Militan
Ketua PCM Ajibarang, Triana Waston Muhammadi, S.Pd., menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Buya Anwar Abbas yang telah menepati janjinya datang ke Ajibarang. Kami merasa sangat tersanjung dan terhormat,” ucapnya.
Triana menjelaskan, PCM Ajibarang kini membawahi 13 Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) yang aktif mengelola amal usaha di bidang pendidikan, sosial, dan dakwah.

“PCM Ajibarang berkomitmen menjadi kekuatan dakwah yang mandiri dan militan, menjadi bagian dari gerakan Islam yang sejati, jujur, istiqamah, dan qana‘ah, sebagaimana dakwah berkemajuan yang diusung Muhammadiyah,” tegasnya.
Tausyiah Buya Anwar Abbas: Dakwah yang Menggembirakan.
Dengan gaya khas yang hangat dan jenaka, Buya Anwar Abbas membuka tausyiahnya.
“Baru kali ini saya lihat Ketua PCM rambutnya panjang,” ujarnya disambut tawa jamaah. Di balik canda, tersimpan pesan mendalam: bahwa dinamika, keterbukaan, dan keberagaman adalah tanda kehidupan dakwah yang tumbuh.
Buya memuji pesatnya perkembangan PCM Ajibarang yang menaungi dua SMK, dua MIM, dua pesantren, satu SLB, satu PKBM, dan dua panti asuhan.

“Ini modal sosial besar yang harus dirawat agar melahirkan kader unggul, berilmu, dan berintegritas,” pesannya.
Dalam tausyiahnya, Buya menekankan pentingnya dakwah yang menggembirakan, simpatik, dan produktif. “Dengan dakwah yang menggembirakan, Allah akan memudahkan jalan kita. Banyak pertolongan datang dari berbagai penjuru karena Muhammadiyah istiqamah membantu dan memberdayakan umat,” tuturnya disambut takbir jamaah.

Anak Berkebutuhan Khusus, dan Harmoni Santri Al-Mumtazah, serta Hadroh Group Hadroh al-Fatih Getarkan Jamaah
Acara semakin berkesan dengan penampilan anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB ‘Aisyiyah Al-Walidah, paduan suara santri putra Pondok Pesantren Al-Mumtazah, dan Group Hadroh al-Fatih dari SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang.
Anak-anak SLB tampil penuh percaya diri di atas panggung, menampilkan keterampilan yang memancarkan semangat ketulusan dan keistimewaan.

Group Hadroh al-Fatih membawakan “Ilir-Ilir” dan “Bersama Rupiah Bangun Peradaban” dengan irama dinamis dan pesan kebangsaan yang menggugah. Sementara paduan suara santri Al-Mumtazah membawakan “Indonesia Raya” dan “Mars Muhammadiyah” dengan harmoni penuh semangat.
Suara mereka menggema di bawah langit Ajibarang, menggugah ribuan jamaah yang larut dalam keharuan. Banyak yang menitikkan air mata karena bangga melihat generasi muda yang memadukan cinta tanah air dan iman dalam satu napas dakwah berkemajuan.

“Latihan beberapa hari yang melelahkan terbayar dengan sempurnanya tampilan kami tadi,” ungkap Ust. Abdur Rahman Achmad, S.Sy., S.Pd., Mudir sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mumtazah Muhammadiyah Ajibarang.
Dari pesantren sederhana di Karangkemiri, terpancar filosofi pendidikan Muhammadiyah yang menyatukan ilmu, iman, dan seni.

Lahir generasi yang cerdas berpikir, indah berkarya, dan berakhlak mulia, wajah sejati dakwah berkemajuan yang menggembirakan, sebagaimana disampaikan Buya Anwar Abbas: “Dakwah yang menebar kasih, menggerakkan hati, dan menyalakan semangat.” Pesan itu terasa hidup dalam setiap penampilan, dalam setiap wajah muda yang memaknai Islam dengan keceriaan dan kreativitas.

Simbul Kebersamaan dan Peradaban
Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah di Ajibarang menjadi perayaan iman dan komitmen dakwah dari desa untuk peradaban.

Suasana khidmat dan semarak menyatu di bawah panji Persyarikatan. Pengamanan dan ketertiban acara dikawal dengan penuh tanggung jawab oleh puluhan personel KOKAM Surya Kusuma Marda Banyumas dan Hizbul Wathan Cabang Ajibarang.
Hadir pula Wakil Ketua PDM Banyumas, jajaran Pleno PCM-PCA, Ortom, PRM-PRA, para kepala Amal Usaha Muhammadiyah–‘Aisyiyah se-Cabang Ajibarang, serta ribuan jamaah dari berbagai pelosok.
Dari Banjarsari, sinar Milad Muhammadiyah ke-113 memancar bukan hanya ke langit Ajibarang, tetapi juga ke setiap jiwa yang percaya bahwa iman, ilmu, dan seni dapat berpadu dalam satu harmoni peradaban.

Kebersamaan mereka menjadi saksi bahwa semangat Milad bukan sekadar perayaan, melainkan pernyataan: dakwah berkemajuan terus berdenyut, dari sebuah ranting I pelosok desa hingga menjangkau peradaban dunia.

Writer: TarqumEditor: Irfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *