Kabupaten Brebes menjadi daerah pertama yang memulai pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Mandiri. Lokasi awal pembangunan dipusatkan di Dukuh Tempel, Desa Laren, Kecamatan Bumiayu. Acara peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada hari Selasa, 9 September 2025.
Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Kali ini, Yayasan Hans Satya Dharma bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional akan membangun Dapur MBG Mandiri di 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua Yayasan Hans Satya Dharma Brebes, Bambang Prihantono, menjelaskan bahwa pembangunan dapur MBG ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pemerataan akses gizi masyarakat. Kabupaten Brebes sendiri mendapatkan kuota pembangunan 180 dapur MBG, namun saat ini baru berjalan sekitar 30 titik.
“Di Kabupaten Brebes, rencananya akan dibangun di 10 titik dari yayasan kami. Desa Laren menjadi lokasi pertama,” kata Bambang.
Setiap dapur MBG memiliki kapasitas untuk melayani 3.500 hingga 4.000 penerima manfaat. Jangkauan layanan diperkirakan dalam radius 6 kilometer atau sekitar 20 menit perjalanan dari dapur.
Selain berfungsi sebagai pusat distribusi makanan bergizi, dapur MBG juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal. “Kami akan mempekerjakan tenaga lokal untuk mengelola dapur, mulai dari logistik hingga distribusi,” ujar Bambang.
Bambang juga menegaskan bahwa Yayasan Hans Satya Dharma berkomitmen untuk memastikan kualitas makanan yang disalurkan sesuai dengan standar gizi. Program MBG ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi, khususnya bagi anak-anak sekolah dan masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui dapur MBG, diharapkan kebutuhan gizi harian dapat terpenuhi secara merata.
Selain Desa Laren, sembilan titik lain di Brebes tengah dipersiapkan untuk pembangunan dapur MBG. Setiap dapur akan ditempatkan di lokasi yang dekat dengan pusat kegiatan masyarakat, sehingga distribusi makanan lebih mudah dijangkau.
Dengan hadirnya dapur MBG Mandiri, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan makanan sehat dan seimbang. “Ini bukan sekadar membagi makanan, tetapi juga bagian dari pendidikan gizi untuk masyarakat,” tambah Bambang.
Yayasan Hans Satya Dharma juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung program ini. Partisipasi warga dianggap penting, baik dalam menjaga keberlangsungan dapur maupun memastikan distribusi berjalan tepat sasaran.
“Kami berharap masyarakat bisa ikut serta, minimal dengan mendukung tenaga dapur dan penerima manfaat agar program ini benar-benar efektif,” kata Bambang.
Peletakan batu pertama di Desa Laren menjadi langkah awal menuju pemerataan gizi di Brebes. Nantinya di semua titik akan di bangun dalam Minggu kedepan***