Situbondo (mediapenanews.net) – Kementerian Pertanian melakukan penanaman perdana tebu bongkar ratoon sebagai upaya meningkatkan produktivitas komoditas tersebut, khususnya di Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Selasa.
“Penanaman benih tebu (bongkar ratoon) perdana ini menjadi momentum penting dalam percepatan realisasi program Hilirisasi Perkebunan di sektor tebu,” kata Direktur Pelindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Hendratmojo Bagus Hudoro.
Bongkar ratoon merupakan proses membongkar tanaman tebu yang sudah tiga kali panen karena produktivitas menurun, dan dilakukan penanaman benih baru.
Menurut dia, program Kementerian Pertanian itu berfokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi serta keberlanjutan industri gula melalui pendekatan dari hulu hingga hilir.
Tanam perdana tebu bongkar ratoon di Situbondo ini, lanjut Hendratmojo, sekaligus memastikan upaya peningkatan produksi tebu dilakukan dengan pendekatan berkelanjutan dan berbasis inovasi teknologi.
“Ditjen Perkebunan terus berupaya memperkuat hilirisasi komoditas perkebunan strategis termasuk tebu untuk meningkatkan daya saing industri gula nasional serta mengurangi ketergantungan terhadap impor,” kata dia.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi pelaksanaan tanam perdana tebu bongkar ratoon menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas lahan dan memperluas cakupan program peremajaan tanaman tebu di wilayah operasionalnya.
“Ini menjadi komitmen SGN untuk mendukung program Hilirisasi Perkebunan Kementerian Pertanian, dan sekaligus memperkuat transformasi operasional perusahaan menuju industri gula yang modern, efisien dan berkelanjutan,” katanya.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan tanam perdana yang dinilai membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian lokal.
“Terima kasih sudah menjadikan Situbondo sebagai salah satu lokasi pengembangan kawasan tebu, dan ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Bupati Rio menambahkan, pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan terhadap upaya pengembangan sektor perkebunan tebu, baik dari sisi kebijakan, pendampingan teknis maupun fasilitasi infrastruktur pendukung.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menargetkan 2.800 hektare bongkar ratoon lahan tanaman tebu di Kabupaten Situbondo.