Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kecamatan Paguyangan Bahas Pelayanan Publik dan Antisipasi Bencana

BREBES, mediapenanews.net — Kecamatan Paguyangan, wilayah di lereng selatan Gunung Slamet yang dikenal rawan longsor dan kaya potensi pertanian, kini bersiap menghadapi musim penghujan dan tantangan pembangunan dengan semangat baru. Pemerintah Kecamatan Paguyangan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral pada Jumat (7/11/2025) di aula kecamatan, diikuti sekitar 50 peserta dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, hingga para kepala desa.

Kegiatan yang dipimpin Camat Paguyangan Koko Kusnanto itu menjadi momentum penting memperkuat sinergi antarinstansi dalam meningkatkan pelayanan publik dan menjaga stabilitas wilayah. Dalam sambutannya, Koko yang baru menjabat sebagai camat menegaskan tekadnya untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih tanggap dan kolaboratif.

“Kami ingin membangun Paguyangan dengan semangat kebersamaan. Semua pihak harus bergerak satu visi dalam pelayanan administrasi, penanganan sosial, dan kebutuhan dasar masyarakat hingga tingkat desa,” ujar Koko Kusnanto.

Dukungan terhadap semangat itu datang dari Kapolsek Paguyangan AKP Tasudin, yang melaporkan bahwa situasi keamanan di wilayahnya relatif kondusif. Namun, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor di kawasan pegunungan serta mengajak seluruh pihak menjaga lingkungan.

“Paguyangan perlu bersiap menghadapi musim hujan. Kita dorong masyarakat untuk aktif menjaga kamtibmas dan lingkungan,” kata Tasudin.

Selain isu keamanan, rapat juga membahas berbagai persoalan strategis. Kasi Kesos Debi Koes Endang menyoroti minimnya data stunting dan pentingnya percepatan pendataan lansia, ODGJ, serta disabilitas. Ia juga menyampaikan keberlanjutan pelayanan adminduk jemput bola hingga ke pelosok desa.

Sementara itu, Kasi Pemerintahan Sri Utami melaporkan perkembangan pencairan Bantuan Keuangan (BK) dan mengingatkan desa-desa untuk segera melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sedangkan Kasi PMD Ria Malgia memastikan Dana Desa (DD) tahun 2025 sudah tersalurkan ke seluruh desa, termasuk bantuan provinsi untuk 33 titik pembangunan.

Rapat juga membahas penguatan program SIMLIMAS dan Desa Tanggap Bencana (DESTAMA) sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana di wilayah yang dikenal memiliki medan perbukitan curam.

Menutup rapat, Camat Koko menegaskan pentingnya kebersamaan lintas sektor dalam menatap masa depan Paguyangan.

“Sinergi dan kolaborasi semua pihak adalah kunci mewujudkan Paguyangan yang lebih maju, tangguh, dan sejahtera,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *