Jakarta (mediapenanews.net) – Kepala Badan Legal, Etik, dan Disiplin DPP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Fritz Edward Siregar, mengatakan penyelenggaraan Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball, menjadi salah satu basis pemetaan untuk memilih atlet tim nasional (timnas).
Menurut dia, LIMA telah memiliki sistem pendataan yang terstruktur dan berkelanjutan terhadap performa para atlet mahasiswa yang berpartisipasi di setiap musim, sehingga data yang ada sangat membantu proses pembinaan dan identifikasi pemain berbakat yang berpeluang memperkuat tim nasional.
“Kami dari DPP Perbasi yakin LIMA sudah memiliki database para atlet pelajar, memiliki scoring, dan performance yang diperbaharui di setiap penyelenggaraan LIMA Basketball,” kata Fritz yang mewakili Ketua Umum DPP Perbasi Budisatrio Djiwandono, saat menghadiri persiapan penyelenggaraan LIMA Basketball 2025, di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan, keberadaan data performa atlet yang terus diperbarui akan menjadi dasar penting bagi klub, maupun tim nasional dalam melakukan talent scouting.
Baca juga: Junas: Ekosistem olahraga di kampus berkembang lewat LIMA Basketball
Baca juga: LIMA Basketball 2025 bergulir di empat kota mulai 18 Oktober
Melalui pemantauan performa tersebut, proses pembinaan pemain muda dapat dilakukan lebih tepat sasaran.
“Saat data terkait keikutsertaan pemain muncul, proses pembinaan juga ada, dan saat talent scouting memantau, kami sudah bisa mengidentifikasi atlet yang memang bisa dilihat secara performance,” ujar dia.
Fritz menilai sistem kompetisi seperti LIMA menjadi bagian penting dalam ekosistem pembinaan bola basket nasional, karena menyediakan wadah kompetitif bagi para pemain muda di tingkat perguruan tinggi.
Lewat pemantauan rutin terhadap statistik dan performa atlet, Perbasi optimistis akan mampu menjaring bintang-bintang baru dari ajang tersebut.
Dia juga menyoroti kesinambungan pembinaan dari jenjang sekolah menengah atas (SMA), melalui Developmental Basketball League (DBL), hingga ke tingkat universitas melalui LIMA.
Sebab, kolaborasi lintas jenjang pendidikan akan memperkuat fondasi regenerasi pemain nasional, sehingga semua itu berujung pada terciptanya ekosistem terkait regenerasi, serta sarana untuk mengampanyekan olahraga bola basket di Tanah Air.
Baca juga: LIMA Basketball 2025 pakai format lama dan atur ulang pemain IBL
Baca juga: LIMA Basketball bidik ekspansi ke luar Pulau Jawa
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © mediapenanews.net 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita mediapenanews.net.











