Wamenkes Kunjungi Desa Pruwatan Brebes, Dorong Gerakan Nasional Eliminasi TBC dari Desa

Brebes, mediapenanews.net – Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Ph.D., melakukan kunjungan langsung ke Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, pada Jumat (18/7/2025) dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan awal Gerakan Bersama Desa dan Kelurahan Siaga TBC.

Kunjungan tersebut menjadi sorotan nasional, mengingat Brebes mengalami lonjakan kasus TBC secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, pada tahun 2020 ada 6.505 kasus, dan melonjak drastis menjadi 24.360 kasus pada 2024.

Bupati Brebes, Paramtha Widya Kusuma, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap persoalan kesehatan yang tengah dihadapi daerahnya.

“Kami telah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB), menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah TBC, serta mengalokasikan anggaran APBD untuk layanan TBC.

Berdasarkan SK Bupati No. 400/2541/2024 serta mengesahkan Peraturan Bupati No. 88 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah TBC. Pemerintah juga mengalokasikan dana lebih dari Rp100 juta untuk mendukung layanan pengobatan dan pendampingan pasien TBC

Namun kami menyadari, peran desa dan kolaborasi lintas sektor tetap menjadi kunci,” ujar Bupati.

Ia menyebut kunjungan Wamenkes ini sebagai “angin segar sekaligus alarm serius” bagi pemerintah daerah, sekaligus momentum strategis untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam misi Indonesia Bebas TBC 2030.

Dalam sambutannya, Wamenkes Dante menegaskan bahwa pendekatan berbasis desa menjadi ujung tombak dalam eliminasi TBC di Indonesia.

“Kita tidak bisa hanya menunggu dari atas. Justru dari desa-lah pergerakan eliminasi TBC harus dimulai. Jika berhasil, Brebes bisa menjadi model nasional dalam pengendalian TBC,” tegasnya.

Kepala Desa Pruwatan, Rasiman, turut menyampaikan bagaimana gerakan melawan TBC telah menggugah semangat warganya. Ia menuturkan bahwa beberapa penderita sempat kehilangan harapan, namun perlahan bangkit berkat peran kader kesehatan dan dukungan komunitas.

“Namun berkat dorongan kader dan semangat pantang menyerah, kini mereka bisa kembali sehat dan bahkan ikut membantu kampanye penyembuhan TBC di lingkungan sekitarnya,” katanya.

Salah satu momen paling menginspirasi dalam kegiatan tersebut adalah ketika seorang mantan pasien TBC yang telah sembuh membagikan kisah perjuangannya melawan penyakit menular tersebut. Cerita tersebut menjadi bukti nyata bahwa dengan kepedulian bersama, TBC dapat dikendalikan dan harapan untuk sembuh itu nyata.

Kegiatan monev ini diakhiri dengan dialog bersama warga dan peninjauan langsung terhadap layanan TBC di desa, sebagai wujud nyata komitmen pusat dan daerah dalam mewujudkan Indonesia Bebas TBC tahun 2030.***

Editor: Irfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *