Semarang, mediapenanews.net – Ahmad Saeful Ansori, atau yang akrab disapa Asep, resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Brebes. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua TP PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (24/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Nawal memperkenalkan berbagai program prioritas yang akan dijalankan dalam sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ia menyoroti berbagai permasalahan yang masih dihadapi Jawa Tengah, di antaranya kemiskinan, stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta perkawinan anak yang masih marak terjadi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, meskipun tingkat kemiskinan di Jawa Tengah turun sebesar 9,58 persen, jumlah masyarakat miskin masih cukup tinggi dan memerlukan upaya penurunan yang lebih intensif. Salah satu kelompok yang rentan adalah perempuan yang menjadi kepala keluarga dalam kondisi miskin.
Selain itu, permasalahan stunting juga menjadi perhatian utama, di mana berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting di Jawa Tengah masih berada di angka 20,7 persen.
Permasalahan lainnya adalah tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah 2024, tercatat 1.019 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 1.349 kasus kekerasan terhadap anak. Selain itu, kasus perdagangan orang dan bullying juga masih sering terjadi.
Nawal juga menyoroti maraknya perkawinan anak di bawah 18 tahun, yang berpotensi meningkatkan jumlah keluarga miskin baru. Banyak dari mereka yang menikah di usia muda belum menyelesaikan pendidikan dan belum memiliki pekerjaan, sehingga masih bergantung pada orang tua.
Di bidang ketahanan pangan, Nawal menegaskan bahwa ketersediaan pangan harus menjadi perhatian utama. Selain itu, ia mengingatkan bahwa berdasarkan Sensus Penduduk 2020, sebanyak 68 persen penduduk Indonesia terdiri dari Generasi Milenial, Generasi Z, dan Post Gen Z. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan bagi generasi muda agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan bijak dan tidak terjerumus dalam individualisme.
Terkait dengan Posyandu, Nawal menjelaskan bahwa ada enam standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi, yakni kesehatan, pendidikan, sosial, keamanan, perlindungan masyarakat, pekerjaan umum, dan perumahan rakyat. Ia menekankan pentingnya memperkuat kelembagaan TP PKK dan Tim Pembina Posyandu hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Sementara itu, Plh Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyambut baik berbagai upaya dan inovasi TP PKK yang mampu bersinergi dengan pemerintah daerah. Ia berharap program TP PKK dan Tim Pembina Posyandu dapat berkolaborasi dengan kebijakan kepala daerah, terutama dalam mendukung ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, dan layanan kesehatan.
“Kami berharap program yang telah dirancang untuk lima tahun ke depan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.(*)
Hendro
