Brebes, mediapenanews.net – Dapur-dapur warga di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, kini mulai beralih dari penggunaan gas elpiji ke energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Kotoran sapi, yang dulunya dianggap sebagai limbah, kini diolah menjadi bahan bakar biogas untuk keperluan memasak sehari-hari.
Inovasi ini merupakan bagian dari program “Ngopeni Biogas Mandiri” yang diluncurkan bersamaan dengan program Desa Dampingan 2025 oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. Acara peluncuran berlangsung di Aula Balai Desa Kalinusu pada hari Selasa (30/9/2025).
Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Agus Sugiharto ST MT, menyatakan bahwa program ini bukan hanya tentang penyediaan energi, tetapi juga merupakan strategi untuk pengentasan kemiskinan. “Biasanya kotoran sapi hanya dianggap limbah, tetapi di sini diolah menjadi bahan bakar. Warga mendapatkan energi murah, dan lingkungan pun menjadi lebih bersih,” ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Wilayah Slamet Utara, Ipong Hartanto SE MSi, menambahkan bahwa pengelolaan biogas di Kalinusu dilakukan bersama kelompok tani setempat. Limbah kotoran sapi diolah dalam instalasi biogas, kemudian disalurkan langsung ke rumah tangga warga.
Pemerintah Kabupaten Brebes juga memberikan dukungan penuh terhadap program inovasi ini. Wakil Bupati Brebes, Wurja SE, menilai bahwa program ini mampu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga. “Dengan adanya biogas, warga dapat memangkas anggaran untuk membeli gas elpiji. Inilah contoh kemandirian energi di desa,” kata Wurja.
Manfaat nyata dari biogas ini sudah dirasakan oleh warga. Ketua Kelompok Tani Desa Kalinusu, Miarto, menyebutkan bahwa biogas sangat membantu ibu rumah tangga. “Saat ini baru bisa dinikmati oleh sembilan rumah tangga karena jumlah ternak yang terbatas. Harapannya, nanti seluruh warga bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Selain peresmian biogas, pemerintah juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada kelompok tani dan warga setempat. Acara ini dihadiri oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Brebes, perwakilan BUMD, perbankan, serta tokoh masyarakat.***
Hendro
