Brebes, mediapenanews.net – Bertempat di Gedung Aula Desa Kretek, Jumat, 7/02/2025, pukul 19.30 Wib rapat kerja pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Paguyangan periode 2025–2028 berlangsung dengan dihadiri seluruh pengurus. Agenda rapat ini bertujuan untuk memperkuat kepengurusan dan membahas program kerja guna mengembangkan PSHT di wilayah Paguyangan.
Ketua Ranting PSHT Paguyangan, Edi Setia Budi, SH., MH., dalam pemaparannya menegaskan bahwa kepengurusan saat ini solid dalam menjalankan organisasi. Ia menjelaskan bahwa PSHT Ranting Paguyangan memiliki lebih dari 100 siswa aktif yang sedang menempuh latihan di berbagai tingkatan sabuk, yaitu polos, jambon, hijau, dan putih. Selain itu, jumlah anggota atau warga PSHT di Paguyangan telah mencapai lebih dari 600 orang yang tersebar di berbagai desa dan rayon di Kecamatan Paguyangan.
“Kami menekankan orientasi pencak silat tidak hanya sebagai seni bela diri, tetapi juga untuk prestasi. Saat ini, kami telah aktif melatih siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, guna mencetak atlet-atlet yang berprestasi,” ujar Edi.
Sebagai salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia, PSHT berpusat di Madiun, Jawa Timur, dan telah berdiri sejak tahun 1922. Didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo, PSHT awalnya bernama Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC) sebelum akhirnya berganti nama menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate.
Selain mengajarkan teknik bela diri, PSHT juga menanamkan pendidikan karakter kepada anggotanya. “Kami selalu menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur, membentuk manusia yang tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tambah Edi.
Dalam sejarahnya, PSHT juga berperan penting dalam perkembangan pencak silat nasional. Perguruan ini menjadi salah satu dari sepuluh perguruan yang mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada 28 Mei 1948 di Surakarta. Hingga kini, PSHT tetap aktif dalam berbagai kegiatan IPSI dan terus berkontribusi dalam dunia pencak silat Indonesia.
Dengan rapat kerja ini, PSHT Ranting Paguyangan berharap dapat terus berkembang dan mencetak generasi pesilat yang berprestasi serta menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. “Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih dihuni manusia, selama itu pula Persaudaraan Setia Hati Terate akan tetap jaya,” tutup Edi dengan penuh semangat.(*)
