Brebes, mediapenanews.net – Setelah sebelumnya menggelar aksi damai di wilayah Ajibarang, Banyumas, para supir angkutan barang dari Brebes Selatan kembali menggelar aksi serupa sebagai bentuk penolakan terhadap Undang-Undang Over Dimension Over Load (ODOL). Kali ini, aksi digelar di wilayah mereka sendiri, tepatnya di jalan menuju obyek wisata Kali Gua, Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Brebes, pada Jumat (20/6/2025) mulai pukul 10.00 WIB.
Aksi yang diinisiasi oleh Paguyuban Supir Gunung Slamet (PSGS) tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama supir yang terdampak langsung oleh kebijakan ODOL. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas menuju lokasi wisata sempat terhambat selama beberapa jam.
Salah satu supir, Teguh, menyatakan bahwa para supir di Brebes Selatan sangat keberatan dengan penerapan UU ODOL, karena berdampak langsung terhadap biaya operasional dan ongkos pengiriman.
“Kalau muatan tidak dilebihkan, ongkos angkut barang tidak cukup,” ujar Teguh di sela-sela aksi.
Aksi damai berlangsung hingga malam hari dan baru berakhir sekitar pukul 00.30 WIB (setengah satu malam) setelah Kapolsek Paguyangan AKP Tasudin, SH., MH. datang ke lokasi dan melakukan pendekatan persuasif. Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek mendengarkan berbagai aspirasi para supir dan menjelaskan bahwa keluhan mereka akan diteruskan ke Kapolres Brebes.
Setelah dilakukan negosiasi yang cukup panjang dan diberikan bimbingan, para peserta aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Aksi ini mencerminkan kekhawatiran para pelaku usaha transportasi kecil terhadap implementasi UU ODOL, yang dinilai belum berpihak pada kondisi riil di lapangan, khususnya bagi supir angkutan barang di daerah pegunungan seperti Brebes Selatan.
